Hukum Internasional Politik Viral

120 Pelajar Diamankan karena Diduga Ikut Demo di DPR

120-pelajar-diamankan-karena-diduga-ikut-demo-di-dpr

Penangkapan Massal oleh Aparat

Jakarta, 28 Agustus 2025 – Kepolisian mengamankan sekitar 120 pelajar SMA dan SMK yang diduga ikut serta dalam aksi demonstrasi di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan. Mereka diamankan karena diduga bukan bagian dari kelompok mahasiswa maupun buruh yang secara resmi mengajukan izin aksi, melainkan ikut bergerombol di tengah kerumunan massa.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Budi Santoso, mengonfirmasi bahwa pelajar tersebut dibawa ke Mapolres untuk didata dan diberi pembinaan.

“Mereka masih di bawah umur, tidak seharusnya ikut aksi dengan risiko bentrokan. Kami akan panggil orang tua mereka agar bisa dijemput,” jelas Kapolres.

Latar Belakang Kehadiran Pelajar

Sejumlah pelajar mengaku datang karena penasaran dengan aksi besar di DPR. Beberapa lainnya menyebut ikut-ikutan setelah melihat seruan di media sosial TikTok dan Instagram. Fenomena ini mirip dengan yang terjadi pada aksi besar mahasiswa tahun-tahun sebelumnya, di mana pelajar kerap ikut turun ke jalan karena dorongan tren sosial media.

Beberapa dari mereka bahkan masih mengenakan seragam sekolah saat diamankan, menimbulkan sorotan publik terkait pengawasan dari pihak sekolah dan orang tua.

Reaksi dari Pihak Sekolah dan Orang Tua

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) segera mengimbau sekolah agar memperketat pengawasan siswa. Kepala sekolah dari beberapa institusi yang siswanya ikut aksi menyatakan akan memberikan pembinaan internal.
Sementara itu, orang tua yang dipanggil polisi mengekspresikan keprihatinan, sebagian merasa anaknya hanya terbawa arus tanpa tahu isu sebenarnya.

Kondisi di Lapangan

Saat aksi berlangsung, polisi mencurigai sekelompok remaja yang berada di pinggiran kerumunan melakukan provokasi kecil, seperti melempar botol air mineral ke arah aparat. Setelah diamankan, mereka diketahui masih berusia 15–17 tahun.

Meski demikian, polisi menegaskan bahwa tidak ada proses hukum pidana bagi para pelajar tersebut, hanya pembinaan dan pemanggilan orang tua.

Dampak Sosial dan Opini Publik

Fenomena pelajar ikut demo menimbulkan perdebatan di masyarakat. Sebagian pihak menilai keikutsertaan pelajar menunjukkan kesadaran politik dini generasi muda. Namun, banyak juga yang menganggap pelajar masih terlalu muda untuk terlibat dalam aksi berisiko bentrok.

Di media sosial, foto pelajar berseragam digiring polisi menjadi viral dengan tagar #PelajarTurunAksi. Warganet terbagi dua: ada yang mengapresiasi keberanian mereka, tetapi banyak pula yang mengecam karena dianggap hanya mencari sensasi.

Analisis

Pengamat pendidikan menilai fenomena ini harus dipandang sebagai refleksi bahwa isu politik dan ekonomi kini lebih mudah menjangkau generasi remaja lewat media sosial. Namun, tanpa literasi politik yang cukup, para pelajar mudah terbawa arus tanpa memahami substansi perjuangan mahasiswa maupun buruh.

Jika tren ini berlanjut, pemerintah dan sekolah perlu menyiapkan kurikulum literasi politik yang lebih relevan agar generasi muda bisa kritis tanpa harus “ikut-ikutan” secara membabi buta.